Dalam mengatasi permasalahan pokok perekonomian yang sudah dibahas diatas setiap masyarakat memiliki cara pemecahan atau sistem yang berbeda. Hal ini dipengaruhi oleh pengetahuan yang dimiliki, kebiasaan, dan faktor politik yang berlaku pada masyarakat yang bersangkutan. Sebagai contoh, masyarakat tradisional memiliki cara yang berbeda dengan masyarakat modern dalam mengatasi masalah ekonominya.Dengan adanya perbedaan tersebut maka muncullah berbagai sistem ekonomi. Sistem ekonomi ada empat(4) yaitu: Sistem Ekonomi Tradisional, Sistem Ekonomi Terpusat/Komando, Sistem Ekonomi Pasar, Sistem Ekonomi Campuran.
Berikut Pembahasannya.
1. Sistem Ekonomi Tradisional
Sistem ini dianut oleh masyarakat yang cara hidupnya masih tradisional.Mereka memproduksi sendiri barang-barang yang diperlukan meskipun dengan cara yang sederhana mengingat mereka belum mengenal teknologi.Semua kegiatan yang dilakukan berdasarkan pada tradisi yang telah dilaksanakan secara turun-temurun.Kegiatan ekonomi mereka lebih tertuju untuk mempertahankan yang telah ada, tidak ada usaha untuk memperoleh sesuatu yang baru, karena mereka menganggap apa yang telah mereka miliki telah memadai.
Secara umum kebutuhannya tidak lebih dari kebutuhan makan dan minum yang dapat mereka penuhi dengan bercocok tanam, berburu, beternak.Pada sistem ini perdagangan belum dikenal.
a.Ciri-ciri sistem ekonomi tradisional
- Kegiatan ekonomi hanya mengandalkan sektor pertanian (agraris).
- Rumah tangga produksi masih menyatu dengan rumah tangga konsumsi (produsen mengkonsumsi sendiri barang hasil produksinya).
- Belum mengenal perdagangan.
b.Sisi positif sistem ekonomi tradisional
- Kegiatan ekonomi hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri, jadi dalam hal ini masyarakat tidak dibebani target yang berat.
- Segala sesuatu berdasarkan tradisi atau kebiasaan sehingga tidak terdapat persaingan.
c.Sisi negatif sistem ekonomi tradisional
- Sulit terjadi kemajuan karena perubahan dianggap sesuatu yang tabu bahkan dilarang.
- Kegiatan ekonomi hanya sekedar pemenuhan kebutuhan hidup bukan untuk meningkatkan kesejahteraan.
- Belum memperhitungkan efisiensi dan efektifitas dalam memproduksi.
2. Sistem Ekonomi Terpusat/Komando
Sistem ekonomi terpusat (tersentralisasi) disebut juga sistem ekonomi komando, pencetus gagasan sistem ekonomi ini adalah Karl Mark. Dalam sistem ini jenis dan jumlah barang yang diproduksi ditentukan oleh pemerintah. Oleh sebab itu disistem ekonomi ini pemerintah memiliki kekuasaan yang besar terhadap faktor-faktor produksi mengingat sebagian besar faktor produksi adalah milik pemerintah.
Sosialisme dan komunisme merupakan contoh sistem ekonomi terpusat.Ciri sosialisme yaitu kepemilikan dan kontrol atas semua industri penting dilakukan oleh pemerintah, meskipun demikian swasta masih diperbolehkan untuk mengelola industri yang tidak terlalu penting seperti rumah makan, pertokoan, dan lainnya. Sedangkan pada komunisme tidak terdapat kepemilikan pribadi, semua barang dimiliki oleh umum, negara/pemerintah yang mengendalikan sepenuhnya faktor produksi dan juga rencana produksi. Negara yang menganut sistem ekonomi ini adalah Kuba, dan Korea Selatan.
a.Ciri-ciri sistem ekonomi terpusat
- Pemerintah bertanggung jawab dalam keputusan produksi, konsumsi, dan distribusi.
- Semua faktor produksi dan modal adalah milik negara/pemerintah.
- Hak pribadi tidak diakui, semuanya diatur oleh pemerintah.
- Pemerintah tidak memberi kebebasan yang cukup kepada perseorangan maupun kelompok untuk melakukan kegiatan ekonomi.
b.Sisi positif sistem ekonomi terpusat
- Penentuan dan pelaksanaan produksi dan distribusi relatif lebih mudah.
- Pemerataan dan pengendalian harga relatif lebih mudah dilakukan.
- Pengangguran dapat dikendalikan.
c.Sisi negatif sistem ekonomi terpusat
- Karya cipta pribadi kurang dihargai pemerintah sehingga memudarkan dan mematikan kreatifitas masyarakat.
- Kebutuhan ekonomi masyarakat sangat kompleks sehingga pemerintah kesulitan menghitung secara pasti berapa yang dibutuhkan masyarakat dan berapa pula biaya kegiatan produksi yang diperlukan secara sentral.
- Barang yang didistribusikan oleh pemerintah tidak selalu yang dibutuhkan oleh masyarakat.
3. Sistem Ekonomi Pasar
Adam Smith merupakan pencetus dari gagasan ini. Ia berpendapat bahwa "Kemakmuran bangsa akan terjamin jika setiap orang diberi kebebasan untuk menentukan sendiri, apa, berapa, dimana, dan bagaimana melakukan kegiatan ekonomi" pendapatnya tersebut dimuat dalam buku An Inquiri into the Nature and Causes of the wealth of Nations.
Menurut sistem ekonomi pasar atau sistem perekonomian liberalis, sistem perekonomian yang tepat untuk mendorong kesejahteraan bangsa adalah sistem ekonomi dimana pemerintah memberi kebebasan kepada individu dan badan-badan swasta untuk melakukan produksi dan konsumsi menurut pertimbangan masing-masing.
Sedangkan jenis, jumlah, barang atau jasa yang diproduksi, untuk siapa sasaran produksi, serta cara distribusi ditentukan oleh mekanisme pasar yaitu hubungan permintaan dan penawaran. Pemerintah memberi kebebasan dalam penggunaan sumber-sumber ekonomi.
a.Ciri-ciri sistem ekonomi pasar
- Hak milik setiap orang diakui bahkan diberi kebebasan untuk memiliki barang modal.
- Seluruh aktivitas ekonomi dilakukan oleh masyarakat ataupun swasta.
- Pemerintah tidak campur tangan dalam mekanisme pasar, namun dalam kenyataan saat ini tidak ada satu negara pun yang sama sekali tidak ada campur tangan dari pemerintah terhadap kegiatan ekonomi. Hal ini bertujuan agar kesejahteraan masyarakat tetap terperhatikan.
- Terjadi persaingan secara bebas.
b.Sisi positif sistem ekonomi pasar
- Terjadi efisiensi dan efektivitas yang tinggi, mengingat semua tindakan dilandasi motif ekonomi.
- Kreatifitas masyarakat dalam kegiatan ekonomi semakin berkembang karena diberi kebebasan berusaha, memilih pekerjaan dan menentukan konsumsi dan produksi.
- Barang-barang yang ada dipasar bermutu tinggi karena barang yang kurang bermutu tidak diterima oleh pasar.
- Perseorangan dan badan-badan swasta bebas memilih dan memiliki alat produksi.
c.Sisi negatif sistem ekonomi pasar
- Terjadinya persaingan yang tidak sehat.
- Pemerataan pendapatan sulit tercapai, mengingat sistem ini cenderung memberi balas jasa yang sangat tinggi terhadap orang yang memiliki keahlian namun memberi balas jasa yang sangat rendah kepada orang yang tidak memiliki keahlian.
- Terdapat kecenderungan pemilik modal untuk mengeksploitasi kaum pekerja dan sumber-sumber ekonomi.
- Monopoli yang terjadi akibat persaingan bebas dapat merugikan masyarakat.
4. Sistem Ekonomi Campuran
Seperti namanya, sistem ekonomi ini merupakan campuran atau kombinasi dengan mencoba mengambil masing-masing sisi positif dari sistem ekonomi terpusat dan sistem ekonomi pasar. Oleh karena itu sistem ekonomi ini banyak dianut oleh negara-negara didunia. Meskipun demikian bukan berarti sistem ekonomi yang dijalankan oleh setiap negara itu sama. Perbedaan terjadi karena tiap negara memiliki proporsi yang tidak sama dalam mengambil unsur baik dari sistem ekonomi terpusat maupun sistem ekonomi pasar.
Oleh karena itu sistem ini banyak dianut oleh negara-negara didunia termasuk Indonesia, Malaysia, dan Singapura.
Meskipun demikian, sistem ekonomi yang ada di Indonesia kurang tepat jika disebut sebagai sistem ekonomi campuran, karena merupakan sistem ekonomi yang khas yang berasal dari kepribadian bangsa Indonesia sendiri, yang dikenal dengan istilah Sistem Ekonomi Pancasila . Prof.Mubyarto mengatakan bahwa "Sistem Ekonomi Pancasila mencerminkan keseimbangan antara kepentingan umum dan kepentingan individu".
Ciri-ciri sistem ekonomi campuran
- Merupakan kombinasi antara sistem ekonomi terpusat dan sistem ekonomi pasar.
- Sumber daya yang penting seperti: Listrik, air, telekomunikasi, dan transportasi dikuasai atau diatur oleh pemerintah.
- Intervensi pemerintah ditandai dengan adanya undang-undang dan kebijakan ekonomi sehingga persaingan tidak sehat dapat dihindari.
- Terjadinya keseimbangan peran antara pemerintah dan swasta.
Trima Kasih telah membaca artikel ini, baca juga artikel lainnya dari blog ini ya.